ILMU TAJWID RIWÂYAT HAFSH ‘AN ASHIM PERSPEKTIF THÂRIQ ASY-SYATHIBY DAN THÂRIQ THAYYIBAH AN-NASYR

Authors

  • Maskanah STIQ Amuntai Author

DOI:

https://doi.org/10.5281/zenodo.10198982

Abstract

Di dalam ilmu tajwid ada tiga istilah penting yang juga harus diketahui yaitu qirâah, riwâyat, dan thâriq (jalur). Istilah Thâriq (jalur) digunakan untuk menerangkan apa-apa yang dinisbatkan kepada yang menukil dari perawi. Pada thâriq yang satu dengan yang lain terdapat perbedaan. Namun tentu saja perbedaannya tidak seperti perbedaan qirâ’at ataupun riwâyat. Hal yang paling menonjol antara thâriq Syathibi dengan thâriq Thayyibah An-Nasyr terletak pada masalah  mad  munfashil. Thâriq Syathibi menetapkan tawashshuth (panjang 4 atau 5 harakat) sedangkan thâriq Thayyibah An-Nasyri menetapkan qashar (panjang 2 harakat) ketika washal. Baik “qirâ’at”, “riwâyat”, maupun “thâriq” merupakan tiga hal penting dalam ilmu tajwid. Artinya perbedaan itu harus kita kenali dan ketahui serta dipraktekkan bagi bacaan yang kita gunakan. Penetapannya bergantung pada apa yang diterima dari talaqqi kepada guru Al-Qur’an serta validitas sanadnya. Seperti itulah keabsahan bacaan Al-Qur’an sebagaimana ia diajarkan dengan metode musyâfahah bersambung secara mutawâtir. Dengan demikian tegaslah bahwa bacaan kita adalah bacaan yang benar dan bersumber dari Rasulullah Saw.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

31-05-2023